Ruang Tulis

Archive for the ‘Cintaku untuk Bumi’ Category

Kasih Sayang untuk Bumi yang Kian Malang

with 3 comments

14 Februari. Ketika mendengar tanggal itu, mungkin tidak semua orang menganggap istimewa. Akan tetapi, bagi sebagian orang, utamanya mereka yang sudah berpasangan, tanggal 14 Februari akan terasa istimewa dan menjadi salah satu hari yang ditunggu-tunggu. Di hari itu, biasanya seorang laki-laki akan memberikan bunga ataupun sebatang coklat pada seorang perempuan untuk menunjukkan rasa cintanya.

Hari Valentine, itulah sebutan untuk tanggal 14 Februari yang akrab di telinga kita. Hari, yang menurut sejarah adalah hari wafatnya pastor bernama valentinus ini, biasanya dijadikan momen bagi seseorang untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada pasangan hidup ataupun orang yang dicintainya. Sehingga, tidak sedikit orang yang menyebutnya sebagai hari hasih sayang.

Tidak bisa dipungkiri, pasangan hidup adalah salah satu anugerah paling indah  yang diberikan oleh Tuhan kepada seluruh manusia. Sehingga, tidak ada salahnya menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada pasangan kita masing-masing. Akan tetapi, tahukah anda, bahwa ada satu anugerah Tuhan yang kita lupakan. Anugerah yang telah menjadi tempat hidup kita selama ini. Anugerah yang telah membuat kita bisa merasakan nikmatnya kehidupan hingga saat ini. Anugerah yang telah mempertemukan kita dengan orang-orang yang kita sayangi. Read the rest of this entry »

Written by zeindha

February 15, 2011 at 2:56 pm

Posted in Cintaku untuk Bumi

Buang Sampah itu harusnya dimana sih???

with 2 comments

Pertama kali nulis postingan kali ini, saya bingung milih judul yang tepat. Dan akhirnya, judul yang tertera di atas yang menjadi pilihan saya. Postingan kali ini, jujur, terinspirasi dari pengalaman pribadi saya sendiri. Pengalaman yang seperti apa??? Berikut ini ceritanya.

Waktu itu saya sedang bersama teman-teman kelompok kuliah saya yang akan pergi survey ke daerah Bantul. Saya bersama seorang teman saya mengendarai sepeda motor milik saya (atau lebih tepatnya milik orang tua saya). Ketika saya melintasi jalan Parang Tritis, tepatnya ketika berhenti di lampu merah depan dealer motor S***** Parang Tritis. Ketika saya dan teman saya berhenti di lampu merah tersebut, di depan kami ada seorang ibu yang mengendarai sepeda motor. Wajahnya tidak terlalu jelas karena mengenakan helm teropong. Yang jelas, ketika ibu itu berhenti di lampu merah, dia sedan asyik menikmati sebuah melon yang terbungkus dengan plastik. Dilihat dari barang bawaan di sepeda motornya, berupa sebuah kotak berisi buah-buahan, tampaknya dia adalah seorang pedagang buah. Melihat hal tersebut, saya dan teman saya bercanda. “Kalau mau buah, ambil aja di depan. Hahaha…”, gurau saya dengan teman saya. Namun, gurauan itu berubah jadi rasa kesal saat lampu hijau menyala. Ibu yang berada di depan saya, dengan seenaknya, membuang plastik bekas melon yang telah di makannya tadi di tengah jalan. Seketika itu, saya ingin sekali memukul helmnya dan berteriak dengan keras, “Buang Sampah itu harusnya dimana sih????”

Oke, itu cerita pertama dari pengalaman pribadi saya. Cerita kedua dapat disimak di bawah ini. Read the rest of this entry »

Written by zeindha

July 27, 2010 at 8:50 am

Posted in Cintaku untuk Bumi